PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN
I.
Pendahuluan
Di era globalisasi ini setiap sekolah saling
berlomba-lomba untuk mendapatkan predikat sebagai Sekolah Berstandar Nasional
(SSN), Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) atau Sekolah Berstandar
Internasioanal (SBI). Bahkan predikat tersebut dijadikan sebagai tolak ukur
kwalitas suatu sekolah sehingga dikatakan sebagai sekolah favorit.
Untuk mencapai predikat tersebut setiap aktivitas dalam
dunia pendidikan memerlukan adanya koordinasi baik kecil maupun besar, karena
tanpa adanya koordinsi aktivitas pendidikan tidak dapat berjalan dengan lancar.
Selain koordinasi kegiatan pendidikan perlu diawasi atau disupervisi, supaya
kegiatan pendidikan di suatu lembaga pendidikan dapat berjalan dengan baik,
sehingga suatu sekolah bisa meraih predikat tersebut.
Dari latar belakang masalah tersebut saya mengambil
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
a.
Apakah pengertian dari
supervisi pendidikan?
b.
Apakah kedudukan
supervisor pendidikan itu?
c.
Apakah macam-macam dari
teknik supervisi pendidikan itu?
Dari rumusan masalah tersebut terdapat beberapa
tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
a.
Dapat dimengerti
pengertian dari supervisi pendidikan.
b.
Dapat diketahui kedudukan supervisor
pendidikan beserta tugasnya.
c.
Dapat diketahui
macam-macam dari teknik supervisi pendidikan.
II.
Pembahasan
A.
Pengertian
Supervisi Pendidikan
Menurut
konsep tradisional, supervisi adalah Pekerjaan inspeksi dalam mengawasi dan menemukan
kesalahan untuk diperbaiki (Snooper Vision). Sifat-sifat supervisi
secara ilmiah adalah :
a. Sistematis : dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b. Objektif : Data didapatkan berdasarkan observasi nyata dan tafsiran
pribadi.
c. Menggunakan alat pencatat untuk memberikan umpan balik dalam penilaian
proses pembelajaran di kelas.[1]
Supervisi
atau pengawasan pendidikan adalah Setiap gerak langkah pimpinan suatu lembaga
pendidikan untuk mengkoordinasikan setiap kegiatan, situasi dan kondisi di
segala bidang suatu lembaga pendidikan.
Beberapa definisi
tentang supervisi adalah :
a.
Menurut P. Adams dan Frank
G. Dickey
Supervisi adalah suatu program berencana yang bertujuan untuk memperbaiki
pengajaran (Supervision is a planned program for the improvement of instruction).
b.
Dalam Dictionary of
Education, Good Carter
Supervisi adalah segala usaha petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas pendidikan untuk memperbaiki pengajaran, perkembangan guru-guru,
penyelesaian dan revisi tujuan pendidikan, bahan-bahan, metode dan penilaian
pengajaran.
c.
Menurut Alexander dan
Saylor
Supervisi adalah Program Inservise education dan usaha
pengembangan kelompok/group secara bersama.
d.
Menurut Boardman
Supervisi adalah usaha menstimulus, mengkoordinir dan membimbing secara
kontinyu pertumbuhan guru-guru sekolah secara individu dan kolektif supaya
lebih mengerti dan efektif dalam mewujudkan segala fungsi pengajaran dan lebih
cakap dalam berpartisipasi di masyarakat demokrasi modern.
e.
Menurut Mc. Nerney
Supervisi adalah Prosedur dalam memberikan arah dan penilaian secara
kritis terhadap proses pengajaran.
f.
Menurut H. Burto & Leo
J. Bruckner
Supervisi adalah Suatu teknik pelayanan dengan tujuan utama mempelajari
dan memperbaiki faktor-faktor dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik.[2]
g.
Menurut Kimball Wiles
Keberhasilan supervisi pendidikan tergantung pada kecakapan pribadi
supervisor yang mencakup lima
keterampilan dasar, yaitu :
1.
Keterampilan dalam
hubungan-hubungan kemanusiaan.
2.
Keterampilan dalam proses
kelompok.
3.
Keterampilan dalam
kepemimpinan pendidikan.
4.
Keterampilan dan mengatur
personalia sekolah.
5.
Keterampilan dalam
evaluasi.
h.
Menurut John T. Lovel,
terdapat beberapa fokus dalam supervisi pendidikan yang dapat digambarkan dalam
sebuah skema, yaitu :
1.
Perilaku supervisor.
2.
Situasi Belajar mengajar.
3.
Tujuan akhirnya
untuk mengangkat harapan belajar siswa.
1 3
Fungsi
supervisi pendidikan yang mengacu pada bagian keperluan pendidikan adalah :
Untuk membantu sekolah menciptakan lulusan yang berkualitas dan kuantitas baik,
membantu guru bekerja profesional sesuai kondisi masyarakat setempat dan
membantu sekolah bekerjasama dengan masyarakat untuk membina program pengajaran
sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan.
Menurut
Swearingen dalam buku Supervision of Instructon – Foundation and Dimension, dikemukakan
terdapat 8 fungsi supervisi, yaitu :
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
2. Melengkapi kepemimpinan sekolah.
3. Memperluas pengalaman guru-guru.
4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
6. Menganalisis situasi belajar-mengajar.
7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staff.
8. Memberikan wawasan yang luas dan terintregasi dalam merumuskan
tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.[3]
Tujuan
supervisi pendidikan adalah :
1. Membantu menciptakan lulusan yang optimal dalam kualitas dan kuantitas.
2. Membantu guru mengembangkan pribadi, kompetensi dan sosialnya.
3. Membantu kepala sekolah mengembangkan program yang sesuai dengan kondisi
masyarakat setempat.
4. Ikut meningkatkan kerjasama dengan masyarakat atau komite sekolah.
Sasaran
supervisi pendidikan adalah :
1. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah.
2. Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.
3. Mengembangkan seluruh staff di sekolah.
Berdasarkan
uraian diatas supervisi pendidikan hendaknya mengacu pada beberapa prinsip,
yaitu :
1. Prinsip Ilmiah. 3.
Prinsip Kerjasama.
2. Prinsip Demokratis. 4.
Prinsip Konstruktif dan Kreatif.
B.
Pengertian
Supervisor
Supervisor
adalah seseorang yang bertugas melakukan supervisi atau pengendalian.dengan
melakukan tugas sebagai berikut :
a.
Pengawasan : Bagian dari
administrasi (Mencatat kegiatan di lapangan untuk di evaluasi)
b.
Pengendalian : Bagian dari
manajement (Kesalahan-kesalahan di lapangan langsung diperbaiki)
c.
Supervisi : Hasil observasi
pada suatu proses supervisi dianalisis, dan diperbaiki kesalahannya.
Dalam
sebuah Lembaga Pendidikan / Sekolah, yang berkedudukan sebagai supervisor
adalah kepala sekolah,[5]
karena ia bertanggung jawab penuh terhadap sekolah, dan selaku supervisor
pendidikan di sekolah ia mempunyai beberapa posisi penting, yaitu :
1.
Sebagai manajer : mengatur
manajemen ketika terjadi kekacauan, kesulitan dan gejolak yang menimpa sekolah
dengan tahapan :
a.
Perencanaan : Merencanakan
tindakan untuk mengatasi masalah.
b.
Pengorganisasian :
Mengusahakan supaya hasil perencanaan dapat berjalan.
c.
Penggerakan : Memotivasi
personil untuk bekerja dengan giat dan antusias.
d.
Pengendalian :
Mengendalikan proses kerja dan hasil kerja agar tidak menyimpang dari rencana
semula.
Kepala Sekolah
selaku manajer hendaklah menguasai tiga keterampilan, yaitu :
a.
Keterampilan konsep.
b.
Keterampilan hubungan
manusia.
c.
Keterampilan teknik.
2.
Kepala sekolah sebagai
administrator, meliputi :
a.
Pendidikan dan pengajaran. d. Keuangan.
b.
Kesiswaan. e. Hubungan
masyarakat.
c.
Kepegawaian. f. Sarana dan
Prasarana.
3.
Kepala sekolah sebagai
motor penghubung sekolah dengan masyarakat, hendaknya memperhatikan :
a.
Budaya. c.
Ekonomi.
b.
Tingkat sosial. d. Religi.
4.
Kepala Sekolah sebagai
pemimpin, dengan menguasai faktor
pendukung :
a.
Komunikasi. c. Keteladanan. e. Memfasilitasi.
b.
Kepribadian. d. Tindakan.
5.
Kepala Sekolah sebagai
supervisor, membina profesionalitas guru dengan mengembangkan :
a.
Pribadi Guru e. Keragaman
kemampuan
b.
Peningkatan profesi f. Keragaman daerah
c.
Proses pembelajaran g. Penguasaan materi
d.
Kemampuan kerjasama guru
dengan masyarakat.[6]
Adapun
syarat-syarat seorang supervisor adalah :
1.
Mempunyai perikemanusiaan
dan solidaritas yang tinggi, dapat meneliti secara teliti dan dapat bergaul
dengan baik.
2.
Dapat memelihara dan
menghargai semua kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan
dengannya.
3.
Berjiwa optimis, berusaha
mencari yang baik, mengharapkan yang baik dan melihat segi-segi yang baik.
4.
Bersifat jujur dan adil,
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh penyimpangan-penyimpangan masyarakat.
5.
Cukup tegas dan objektif
(tidak memihak).
6.
Berjiwa terbuka dan luas,
sehingga lekas memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi yang
baik.
7.
Tidak mudah berprasangka
terhadap kesalahan seseorang.
8.
Jujur, terbuka dan penuh
tanggung jawab.
9.
Cakap taktik dalam
memberikan kritikan.
10.
Sifat simpatinya tidak
menimbulkan depresi / stress pada staffnya.
11.
Sikapnya ramah, terbuka
dan mudah dihubungi, sehingga siapapun yang memerlukannya tidak segan untuk
menemuinya.
12.
Bekerja dengan tekun,
rajin, teliti dan menjadi teladan anggota.
13.
Personel appearance
terpelihara dengan baik, sehingga menimbulkan respect dari orang lain.
C.
Teknik-teknik
Supervisi
Teknik
supervisi pendidikan berguna sebagai usaha untuk membantu meningkatkan dan
mengembangkan potensi sumber daya guru. Macam-macam teknik supervisi pendidikan
adalah sebagai berikut:
1.
perkunjungan kelas
Bertujuan untuk
mengetahui cara mendidik guru serta respon siswa. Macam – macam teknik ini
adalah :
a.
Perkunjungan tanpa memberi
tahukan terlebih dahulu atau unannounced visitation.
b.
Perkunjungan dengan
memberitahukan terlebih dahulu atau announced visitation.
c.
Perkunjungan atas undangan
guru atau visit upon invitation.
2.
Observasi kelas
Bertujuan untuk
mengetahui situasi kegiatan belajar mengajar, macamnya:
a.
Observasi langsung /
Direct Observation
b.
Observasi tidak langsung /
Indirect Observation[8]
3.
Supervisi klinis
Sebuah supervisi khas dan mendalam
dengan cara melihat, mendengar, meraba dan membau, serta seorang guru mepunyai
kesempatan instropeksi diri sehingga proses perbaikan bersifat kontinyu / berkelanjutan.
Adapun variasi supervisi klinis adalah :
a.
Supervisi langsung :
Mengarahkan dan memberikan petunjuk kepada guru.
b.
Supervisi alternatif :
Memberikan alternatif tindakan yang boleh dipilih seorang guru dalam proses
pembelajaran.
c.
Supervisi kolaborasi : Adanya
kerjasama guru dengan supervisor untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi
d.
Supervisi tidak langsung :
Guru mencari problem solving untuk masalahnya sendiri.
e.
Supervisi kreatif :
Menmgkombinasikan keempat variasi supervisi.
f.
Supervisi mengeksplorasi
atau menolong diri sendiri : Seorang
guru mengkritik dan merefleksikan dirinya sendiri berdasarkan pengalaman
mengajarnya.
4.
Teknik supervisi perkembangan
Supervisi dengan mengamati perkembangan seorang guru untuk diberlakukan
sebuah pendekatan dalam rangka pembinaan.
5.
Supervisi direncanakan
bersama
Supervisi untuk seorang guru yang menyadari kekurangan / kelemahannya
sehingga guru meminta supervisor untuk membantu mencarikan jalan keluar dari
permasalahannya.
6.
Supervisi sebaya
Supervisi yang dilakukan seorang guru senior kepada guru yunior, atau
semi supervise, karena keduanya sama-sama guru.
7.
Supervisi memanfaatkan
siswa
Supervisi dengan menggunakan beberapa siswa sebagai pemberi nilai pada
cek list yang telah disiapkan oleh supervisor supaya hasil sesuai dengan
keadaan asli di dalam kelas tanpa diketahui teman-teman dan guru yang
bersangkutan.
8.
Supervisi dengan alat-alat
elektronik
Supervisi dengan memanfaatkan alat-alat elektronik, seperti video / CC
TV. Sehingga hasil yang didapatkan adalah autentik.
9.
Supervisi pertemuan
informal
Supervisi dengan perbincangan dalam sebuah pertemuan yang tidak
disengaja, namun hasil yang didapatkan dapat mewakili hasil supervisi kelas
atau guru.
10.
Supervisi rapat guru
Proses supervisi dalam bentuk pertemuan bersama/rapat.
11.
Supervisi diskusi
Supervisi dalam sebuah dialog antara beberapa guru dengan satu atau
beberapa supervisor, dengan tambahan : informasi pengantar, visualisasi data, tanya
jawab, dan konsultasi.
12.
Supervisi Demonstrasi
Supervisi melalui demonstrasi seorang supervisor terhadap para guru-guru
tentang sebuah permasalahan.
13.
Supervisi Pertemuan ilmiah
Supervisi berbentuk pertemuan dengan mendatangkan narasumber atau
supervisor yang ahli/ professional.
14.
Supervisi kunjungan ke
sekolah
Supervisi dengan berkunjung /study banding ke sekolah / lembaga pendidikan
lainnya.[9]
III.
Kesimpulan
- Supervisi
atau pengawasan pendidikan adalah Setiap gerak langkah pimpinan suatu
lembaga pendidikan dengan keterampilannya.
- Supervisor
adalah seseorang yang bertugas melakukan supervisi atau pengendalian.dengan
melakukan tugas sebagai berikut :
a.
Pengawasan
b.
Pengendalian
c. Supervisi
3.
Macam-macam teknik
supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
perkunjungan kelas 8. Dengan alat
elektronik
2.
Observasi kelas 9. Pertemuan
formal
3.
Supervisi klinis 10. Rapat
guru
4.
Teknik supervisi
perkembangan 11. Diskusi
5.
Supervisi direncanakan
bersama 12. Demonstrasi
6.
Supervisi sebaya 13. Pertemuan
Ilmiah
7.
Supervisi memanfaatkan
siswa 14. Kunjungan ke sekolah
IV.
Daftar
Pustaka
Daryanto, Administrasi Pendidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2001).
Pidarta, Made, Supervisi Pendidikan Kontekstual (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2010).
Sahertian, Piet A, Konsep
Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya
Manusia (Jakarta
: PT Rineka Cipta, 2000).
Purwanto, M. Mgalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya, 2002).
[1] Piet A.Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta
: PT Rineka Cipta, 2000), 16-17.
[2] Daryanto, Administrasi Pendidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2001), 169-171.
[3] Piet A.Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi
Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), 18-24.
[5] M. Mgalim
Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2002), 101.
[8] Piet A.Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi
Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), 52-59.
[9] Piet A.Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi
Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), 111-191.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar