Selasa, 18 Juni 2013

Penataan Ruang Kelas dan Pengaturan Kelas

PENATAAN RUANG KELAS DAN PENGATURAN KELAS

I.                   Pendahuluan

            Sebagian besar kondisi fisik dan pengaturan ruang kelas yang kurang sesuai memiliki pengaruh terhadap kemungkinan munculnya gangguan terhadap proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas konsentrasi siswa. Temperatur ruangan yang terlalu dingin atau panas dan sistem ventilasi yang kacau misalnya, dapat menurunkan konsentrasi siswa. Terkadang, perabotan serta materi fisik penunjang proses pembelajaran perlu ditata sedemikian rupa untuk membuat siswa mampu memusatkan perhatian mereka terhadap pembahasan dalam forum kelas. Karena peletakan media peraga atau material lain yang tidak pada tempatnya akan menyebabkan terhalangnya pandangan siswa terhadap fokus pembelajaran.
            Agar tercipta suasana belajar yang nyaman dan efektif, seorang guru perlu memperhatikan  pengaturan dan penataan ruang kelas dalam proses belajar mengajar. Karena ketika ruangan kelas tertata dengan teratur dan nyaman, proses pengajaran akan berjalan dengan baik.
            Dalam pelaksanan proses belajar mengajar terdapat berbagai permasalahan terkait dengan penataan dan pengaturan ruang kelas, dan pada makalah ini kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
a.      Bagaimanakah penataan ruang kelas dalam Pengelolaan Kelas  itu?
  1. Apakah yang menjadi bagian dari Pengaturan Lingkungan Fisik Kelas ?
  2. Bagaimanakah hendaknya pengaturan tempat duduk siswa itu?
Dari rumusan masalah tersebut dapat kami sampaikan tujuan penulisan makalah kami, yaitu :
  1. Pemahaman tentang penataan ruang kelas dalam pengelolaan kelas.
  2. Pengetahuan tentang bagian dari pengaturan lingkungan fisik kelas.
  3. Pengetahuan tentang bermacam-macam bentuk tempat duduk siswa.

II.                PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penataan Ruang Kelas dalam Pengelolaan Kelas
Agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturan dan penataan ruang kelas/belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara kuasa untuk membantu siswa dalam belajar. Dalam pengaturan perlu diperhatikan hal-hal berikut: Ukuran dan bentuk kelas, bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa, jumlah siswa dalam kelas, jumlah siswa dalam setiap kelompok, jumlah kelompok dalam kelas, komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa kurang pandai, pria dan wanita)[1]
            Dalam hal ini, kami akan menguraikan pada pembahasan mengenai pengaturan kondisi ruangan kelas, pengaturan tempat duduk, dan pengaturan alat-alat pengajaran.

1
. Pengaturan Kondisi Ruangan Kelas
Kegiatan belajar mengajar mencakup segala jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan, baik secara langsung ataupun tidak, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan – tujuan pengajaran yang telah digariskan. Adapun faktor – faktor yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan kelas, yaitu :

a.Ventilasi dan Tata Cahaya
   Kondisi –kondisi yang perlu diperhatikan didalam ruang kelas adalah :
1)      Ada ventilasi yang sesuai dengan ruangan kelas
2)      Sebaiknya tidak merokok
3)      Pengaturan cahaya perlu diperhatikan
4)      Cahaya yang masuk harus cukup
5)      Masuknya dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan

b.Pemeliharaan Kebersihan dan Penataan Keindahan Ruang Kelas
Pemeliharaan Kebersihan
1)      Siswa bergiliran untuk membersihkan kelas
2)      Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban dikelas
Penataan Keindahan
1)      Memasang hiasan dinding yang mempunyai nilai edukatif (contohnya Burung Garuda,    Teks   Proklamasi, Slogan Pendidikan, Para Pahlawan, Peta/Globe)
2)      Mengatur tempat duduk siswa, lemari, rak buku, dan semacamnya secara rapi (Untuk penempatan buku diletakkan di depan dan alat peraga di belakang)
3)      Merapikan meja guru dengan memakai taplak meja, vas bunga, dan sebagainya

2. Pengaturan Tempat Duduk
Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa memerlukaan tempat duduk yang tidak mengganggu siswa, karena kurang aman atau tidak nyaman dipakai. Jika siswa duduk berjam-jam di tempat duduk dengan keadaan tidak cukup aman dan tidak nyaman, mereka tidak akan dapat berpikir tentang pelajaran tersebut dan terus menerus merasakan "siksaan" sebagai akibat dari tempat duduk yang tidak nyaman.
            Pada prinsipnya, kriteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu aman dan nyaman untuk dipergunakan. Di antara aspek yang perlu diperhatikan mengenai tempat duduk di antaranya adalah sebagai berikut :
a Segi Keamanan
Guru atau murid yang menempati tempat duduk tersebut benar-benar merasa aman sehingga tidak perlu khawatir akan jatuh atau celaka. Dengan demikian mereka dapat berkonsentrasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
b. SegiKenyamanan
Kenyamanan di sini bukan berarti tempat duduk itu harus empuk (tetapi jika mampu demikian tidak masalah), melainkan tempat duduk tersebut cukup enak digunakan, dilihat dari alas yang diduduki harus datar dan jangan sampai miring, mempunyai sandaran, tidak terlalu ke depan atau ke belakang. Perbedaan tinggi antara tempat duduk dengan tempat menulis harus memadai.
c.Segi Ukuran
Agar merasa aman dan nyaman, sebaiknya diperhatikan kondisi tempat duduk yang memenuhi hal-hal berikut :
1)      Tempat duduk guru lebih tinggi dari tempat duduk siswa, agar guru mudah mengawasi setiap kegiatan siswa.
2)      Meja dan kursi untuk siswa sebaiknya :
a)      Terpisah, agar memudahkan pengaturan untuk kegiatan lainnya.
b)      Bentuknya sederhana, kokoh, dan bahannya kuat.
c)      Ukuran daun meja adalah 100cm x 50cm (standar)
d)     Tinggi meja kurang lebih setinggi pinggul siswa.
e)      Tinggi kursi kurang lebih setinggi lutut siswa.
Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan sekarang bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk untuk beberapa orang, atau hanya untuk seorang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa ukurannya tidak terlau besar, agar mudah diubah-ubah formasi tempat duduknya sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, pada pengajaran dengan cara berdiskusi, maka formasi tempat duduk sebaiknya berbentuk melingkar. Jika pengajaran ditempuh dengan metode ceramah, tempat duduknya sebaiknya berderet memanjang kebelakang atau berbentuk farmasi tapal kuda (pola ini guru berada di tengah siswa). Pola ini dapat digunakan apabila pelajaran banyak memerlukan tanya jawab antara guru dan siswa dan lebih memudahkan saling berkomunikasi atau konsultasi. Di samping susunan meja dan kursi yang fleksibel menurut pola formasi tertentu, khususnya siswa SD/TK pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak terlalu terpaku duduk di kursi akan tetapi dapat juga duduk di tikar atau karpet yang bergambar atau berabjad, belajar mereka harus disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan pada waktu itu, karena siswa TK perlu lebih banyak praktik untuk melatih kecerdasan psikomotorik mereka.[2]
3.Pengaturan Alat-Alat Pengajaran adalah:[3]
a.Perpustakaan Kelas
1)      Sekolah yang maju mempunyai perpustakaannya di setiap kelas.
2)      Pengaturanya bersama-sama siswa.
b.Alat – alat peraga media pengajaran
1)      Alat peraga atau media pengajaran semestinya diletakkan di dalam kelas agar      memudahkan dalam penggunaanya.
2)      Pengaturannya bersama-sama siswa.
c.Papan tulis, kapur tulis, dll
1)      Ukurannya disesuaikan
2)      Warnanya harus kontras
3)      Penempatannya memperhatikan etestika dan terjangkau oleh semua siswa
d.Papan resensi siswa
1)      Ditempatkan di bagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua siswa
2)      Difungsikan sebagaimana mestinya

B.  Pengaturan Lingkungan Fisik Kelas[4]
Lingkungan sebagai salah satu faktor terpenting dalam belajar mempengaruhi pendidikan. Di samping diperlukan adanya sistem pendidikan dengan tujuan pembentukan karakteristik siswa, karena proses belajar diperoleh melalui lingkungan tempat siswa berada sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Lingkungan fisik kelas berkaitan dengan penciptaan lingkungan yang baik dengan mendesain tempat duduk siswa supaya tercipta suasana kelas yang mampu mendorong siswa belajar dengan baik.
Seorang Guru hendaknya mampu menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan peserta didik dengan teknik motivasi yang akurat serta menciptakan kontribusi iklim kelas yang sehat. Sebuah lingkungan kelas hendaknya mencerminkan kepribadian guru, perhatian dan penghargaan kepada siswa. Langkah-langkah praktis yang ditempuh dalam pembentukan lingkungan fisik kelas adalah:
1)   Lingkungan fisik kelas harus bersih dan sehat, karena kebersihan kelas berpengaruh pada kesehatan siswa.
2)   Kelas adalah tempat siswa melakukan sebagian besar kegiatannya, sehingga berpengaruh pada perkembangan peserta didik.
3)   Kelas hendaknya menjadi suatu tempat yang indah dan menyenangkan, sehingga dinding dihidupkan dengan hasil pekerjaan siswa. Karena benda didalam kelas mampu menyampaikan pesan serta menjadi bulir vocal kegiatan belajar.
4)   Tanggung jawab tentang keadan fisik kelas ditanggung bersama, sehingga siswa ikut aktif membuat keputusan mengenai dekorasi, pameran dan sebagainya.
5)   Pertimbangan tentang lingkungan fisik kelas meliputi : Penataan, dekorasi, gambar dan fenomena yang dinamis.
6)   Lingkungan fisik kelas harus mengandung unsur kesehatan yang meliputi : peredaran udara, pencahayaan dan jarak papan tulis dengan siswa. Karena terdapat hubungan yang erat antara lingkungan fisik kelas, iklim emosional dan moral seluruh siswa.

C.  Pengaturan tempat Duduk Siswa
Pada umumnya, tempat duduk siswa diatur menurut tinggi pendeknya siswa, serta diatur secara berderet, namun pada situasi  dan kondisi tertentu hal tersebut tidak berlaku. Macam-macam pengaturan tempat duduk adalah :
    1. Pengaturan tempat duduk tipe formal/berderet

Papan Tulis

 

Guru

Guru

 
 





           
           
siswa                                                                                                               siswa

            Jenis pengaturan tersebut kadang-kadang mengurangi kemampuan belajar siswa, karena membuat guru mempunyai otoritas mutlak dan membuat siswa tergantung pada guru dan tidak terjadi komunikasi kelompok.

    1. Papan Tulis


       
      Pengaturan tempat duduk tipe berkelompok

 












Pada tipe tempat duduk ini, siswa lebih mudah berkomunikasi tanpa terbatas, sehingga terjadi interaksi dan tolong-menolong antar anggota, dua unsur penting dalam tipe ini, yaitu : kepemimpinan dan kerja sama. Hal yang diperhatikan guru adalah, anggota tiap kelompok tidak lebih dari enam siswa, dengan seorang pemimpin dan posisi guru adalah sebagai pembimbing kelompok.

    1. Papan Tulis


       
      Pengaturan tempat duduk tipe tapal kuda

Guru
Guru

 
 




                                                                                                   


            Tipe tempat duduk tapal kuda menggambarkan otoritas guru dan memisahkan guru dari semua kelompok, namun tetap memberikan pengawasan pada setiap anggota kelompok. Tipe ini mempermudah konsultasi dan komunikasi antara guru dan siswa, namun formasi ini akan memakan banyak waktu ketika setiap anggota kelompok harus mempresentasikan tugas pada anggota kelompok lain atau memerlukan adanya diskusi antar anggota, karena harus mengubah formasi tempat duduk.
    1. Pengaturan tempat duduk tipe bundar dan persegi
                                                     Guru                                         
 














Guru  

Tipe meja bundar dan persegi dapat digunakan untuk format pembelajaran diskusi, pada tipe ini tidak terdapat pemimpin kelompok, dan tipe ini sangat sesuai untuk pembelajaran yang memerlukan ingatan atau praktek langsung, seperti pada pembelajaran tari atau olahraga, sehingga siswa dapat leluasa melihat guru dan langsung bisa mempraktekkan apa yang diajarkan oleh guru/pelatih.

III.             Kesimpulan

  1. Pengertian Penataan Ruang Kelas dalam Pengelolaan Kelas adalah menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan memungkinkan anak duduk berkelompok, memudahkan guru bergerak secara kuasa untuk membantu siswa dalam belajar. Yang memperhatikan hal-hal berikut: Ukuran dan bentuk kelas, bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa, jumlah siswa dalam kelas, jumlah siswa dalam setiap kelompok, jumlah kelompok dalam kelas, komposisi siswa dalam kelompok
  2. Pengaturan Lingkungan Fisik Kelas berkaitan dengan penciptaan lingkungan yang baik dengan mendesain tempat duduk siswa supaya tercipta suasana kelas yang mampu mendorong siswa belajar dengan baik.
  3. Pengaturan tempat Duduk Siswa
a)      Pengaturan tempat duduk tipe formal/berderet
b)      Pengaturan tempat duduk tipe berkelompok
c)      Pengaturan tempat duduk tipe tapal kuda
d)     Pengaturan tempat duduk tipe bundar dan persegi

IV.             Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hernawan, Hery, Asep. 2006. Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI PRESS.
Modul Kuliah Pengelolaan Kelas.



[1] Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 227
[2] Hery Hernawan, Asep. 2006. Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI PRESS, hal. 9  
[3] Ibid, hal. 229
[4] Modul Kuliah Pengelolaan Kelas, hal. 46-52.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar