PENTINGNYA MOTIVASI DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
I.
Pendahuluan
Dalam proses
pembelajaran, perhatian peserta didik merupakan faktor yang mempunyai pengaruh
besar, karena akan dapat menerima dan memilih stimulus yang relevan untuk diproses lebih lanjut dari
stimulus yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta didik mengarahkan dirinya pada tugas dan masalah
yang akan diberikan, serta memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus
diselesaikan. Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam
kegiatan belajar, karena dengan motivasi peserta didik akan dapat mencurahkan
segenap perhatiannya dalam proses belajar mengajar. Sehingga motivasi menjadi
sesuatu yang penting dalam pengajaran dan pembelajaran.
Pada makalah
ini kami ingin mengulas tentang pentingnya motivasi dalam pengajaran dan
pembelajaran, karena tanpa motivasi akan terdapat kendala dan hasil pengajaran
dan pembelajaran yang tidak maksimal. Bahkan ada pernyataan bahwasanya motivasi
adalah syarat mutlak untuk belajar. Dari latar belakang permasalahan tersebut,
kami merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
- Apakah pengertian dari motivasi ?
- Apakah pengertian dari pengajaran dan pembelajaran?
- Apakah yang dimaksud dengan teori pengajaran dan pembelajaran?
- Apakah hubungan antara motvasi dengan pengajaran dan pembelajaran?
Dari rumusan masalah tersebut kami mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
- Dapat diketahui pengertian dari motivasi.
- Dapat dimengerti maksud dari pengajaran dan pembelajaran.
- Dapat diketahui tentang teori-teori pengajaran dan pembelajaran.
- Dapat mengetahui kaitan antara motivasi dengan pengajaran dan pembelajaran.
II. Pembahasan
- Pengertian Motivasi
Motif, yaitu :
Segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan kebutuhan, rangsangan atau tujuan tertentu. Contoh : seorang
mahasiswa mempunyai motif ingin mendapatkan IPK yang baik, sehingga ia belajar
dengan tekun sampai larut malam untuk menghadapi ujian.
Motivasi adalah
proses atau pendorong yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang
individu untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu.
Hubungan antara
motivasi dan intensitas adalah untuk mengetahui seberapa giat seseorang
berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang
memuaskan kecuali jika dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya
ketekunan merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan
usahanya. Adapun sejarah Teori Motivasi berawal pada tahun 1950an sebagai
periode perkembangan konsep-konsep motivasi.[1]
- Teori Hirarki Kebutuhan ( Abraham Maslow)
Membuat
hipotesis : dalam setiap diri manusia terdapat hirarki dari lima kebutuhan,
yaitu : fisiologis (rasa lapar, haus, seksual), rasa aman (ingin dilindungi
dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan,
penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan
eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang,
dan pemenuhan diri sendiri).
2. Teori X dan
teori Y ( Douglas Mc Gregor )
Menemukan
teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para
karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat
manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu yang cenderung
membentuk perilaku.
- Teori Motivasi Kontemporer ( David Mc Clelland )
Teori
ini tidak dikembangkan baru-baru ini yang menggambarkan kondisi pemikiran saat dalam
menjelaskan motivasi.
- Teori Kebutuhan ( Davis Mc Clelland )
Teori
ini fokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
a. kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar,
berusaha keras untuk berhasil.
b. kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku
sedemikian rupa supaya tidak berperilaku sebaliknya.
c. kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar personal
yang ramah dan akrab.
- Teori Evaluasi Kognitif
Teori
yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari pemberian penghargaan ekstrinsik
untuk perilaku seseorang bukan perilaku instrinsik.
- Teori Penentuan Tujuan
Teori
yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi
kerja yang utama.
- Teori Penguatan
Teori
di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya dari tindakan
seseorang.
- Teori Keadilan
Teori
bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaannya dengan
hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan
ketidakadilan.
- Teori Harapan
Adalah
kekuatan kecenderungan untuk bertindak dengan bergantung pada kekuatan harapan
bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik
dari hasil individu tersebut.
- Teori Hedonisme
Teori
yang menyatakan bahwa manusia hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan
kesenangan dan membenci kesulitan.
- Teori Naluri
Menerangkan
manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok, yaitu:
a. Naluri mempertahankan diri.
b. Naluri mengembangkan diri.
c. Naluri mengembangkan/mempertahankan jenis.
- Teori Reaksi yang Dipelajari
Pernyataan
bahwa kepribadian seseorang tidak berdasaran naluri, tetapi berdasarkan tingkah
laku yang dipelajari dari kebudayaan setempat.
- Teori Daya Pendorong
Adalah
perpaduan teori naluri dan teori raksi yang dipelajari.
Komponen pokok
motivasi adalah :
a. Menggerakkan : Menimbulkan kekuatan indvidu untuk bertindak.
b. Mengarahkan : Menyallurkan tingkah laku seseorang.
c. Menopang : menguatkan intensitas dan arah dorongan atau kekuatan.[2]
Area motivasi
manusia adalah : makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang
mendasari motivasi ditentukan individu, untuk menggerakkan seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya mencapai tujuan, karena motivasi intrinsik
(keinginan meraih pencapaian tertentu demi kesenangan ), atau karena motivasi
ekstrinsik, (keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh
imbalan-imbalan eksternal.)[3]
- Pengertian Pengajaran dan Pembelajaran
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Ia merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi mempunyai konotasi
yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai objektif : (aspek
kognitif), mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan
(aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak atau pekerjaan pengajar saja.
Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan
peserta didik.
Pembelajaran
yang berkualitas tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar.
Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui
proses belajar.
Beberapa
prinsip pembelajaran meliputi:
1. Perhatian
dan Motivasi
Perhatian
terhadap pelajaran n timbul apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Disamping perhatian, motivasi menjadi tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan
aktivitas seseorang yang berkaitan dengan minat. Misalnya, siswa yang menyukai
pelajaran matematika akan merasa senang belajar matematika dan terdorong untuk
belajar lebih giat, sehingga kewajiban bagi guru untuk bisa menanamkan sikap
postif pada diri siswa terhadap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Menurut
pandangan psikologi
anak
adalah makhluk yang aktif. Ia mempuanyai dorongan untuk berbuat sesuatu,
mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh
orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Diperlukan
latihan-latihan dan pembiasaan agar apa yang dipelajari dapat diingat lebih
lama. Semakin sering berlatih akan semakin paham. Kegiatan fisik bisa berupa
membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebaginya.
Kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam
memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan yang lain,
menyimpulkan hasil percobaan dan lain sebagainya.
3. Keterlibatan
Langsung/Pengalaman Belajar
Pembelajaran
efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan melakukan aktivitas
sendiri. Menurut John Dewey dengan "learning by doing". Modus
Pengalaman belajar adalah sebagai berikut: kita belajar 10% dari apa yang kita
baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa
yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakana, dan 90% dari apa yang
kita katakana dan lakukan. Hal ini menunjukkan jika guru mengajar dengan
ceramah, maka peserta didik mengingat hanya 20% karena hanya mendengarkan.
Sebaliknya, jika guru meminta peserta didik untuk melakukan sesuatu dan
melaporkannya, maka mereka akan mengingat sebanyak 90%.
4. Teori Psikologis Daya
Adalah
Pengulangan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan. Belajar
adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya
mengamati, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan
sebagainya.
5. Tantangan
Teori medan (Field Theory) dari Kurt Lewin
Siswa
dalam belajar berada di suatu medan, terdapat hambatan dalam mempelajari bahan
belajar dan timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari
bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan
belajar telah tercapai, maka ia akan dalam medan baru dan tujuan baru, demikian
seterusnya.
6. Teori
Belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner.Kunci
Kunci
dari teori ini adalah law of effect dari Thordike, hubungan stimulus dan respon
akan bertambah erat, jika disertai perasaan senang atau puas dan sebaliknya
bisa lenyap jika disertai perasaan tidak senang.
7. Perbedaan
Individual Siswa
Meliputi
perbedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, dan latar
belakang kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tua. Guru harus memahami
perbedaan siswa secara individu.
- Teori Pengajaran dan pembelajaran
Seorang guru
hendaknya menciptakan pengajaran yang berkesan, supaya dapat merangsang minat
pelajar di samping sentiasa memikirkan kebajikan dan keperluan pelajar. Seorang
guru boleh menentukan pendekatan, memilih kaedah dan menetapkan teknik-teknik
tertentu yang sesuai dengan perkembangan pelajar. Pemilihan strategi secara
bijaksana mampu menjamin kemudahan serta keberkesanan penyampaian suatu subjek
atau modul.
Di antara
kaedah dan teknik yang boleh digunakan oleh guru ialah :
- Kaedah sumbang saran
- Kaedah tunjuk cara (demonstrasi)
- Simulasi atau kaedah pengajaran kumpulan
- Kaedah perbincangan atau kaedah penyelesaian masalah
- Kaedah oudiolingual
- Kaedah kodkognetif
- Kaedah projek
Masalah perbedaan
kesediaan belajar dikaitkan dari tiga sudut pandangan segi kematangan, yaitu :
a. kematangan
fisik menunjukkan kecekatan yang tinggi.
Dalam
konteks kesediaan belajar, perhatian terhadap corak pertumbuhan dan
perkembangan fisik. Pengetahuan tentang apa yang dijangkakan akan berlaku dalam
pertumbuhan perkembangan normal berupaya membantu guru menyediakan asas
pembelajaran.
b. Kematangan
intelektual
Kematangan
mental meliputi mentafsir (persepsi), membina bahan-bahan yang tidak ada (imaginasi),
mengingati kembali apa yang telah dialami (ingatan) dan meneruskan kesimpulan
tentang hal-hal yang diperoleh dari pengalaman ataupun yang abstrak.
d.
Kematangan Emosi
Menggambarkan
keadaan yang dikaitkan oleh dorongan-dorongan melalui suatu cara tertentu yang
melibatkan gangguan yang meluas dan mengandung nada perbedaan atau berbagai derajat
kepuasan dan gangguan .
Proses
pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura mengenal
unsur-unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan,
yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi
(reproduction), dan penangguhan (re inforcement) motivasi (motivation).
Implikasi dari kaedah ini dapat dicapai melalui:
a.
Penyampaian yang cakap dan
menarik
b.
Demonstasi guru hendaklah
jelas, menarik, mudah dan tepat
c.
Contoh hendaklah bermutu
tinggi
Teori-teori
pembelajaran tentang proses pemerolehan pola perilaku adalah :
- Teori pengondisian klasik,
Adalah
jenis pengondisian individu dalam merespons beberapa stimulus yang tidak biasa
dan menghasilkan respons baru. Teori ini tumbuh berdasarkan eksperimen untuk
mengajari anjing mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bel yang
berdering, dilakukan pada awal tahun 1900-an oleh seorang ahli fisiolog Rusia
bernama Ivan Pavlov.
- Teori pengondisian operant,
Adalah
jenis pengondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan
penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.
- Teori Pembelajaran sosial
Adalah
pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman
langsung.[4]
Macam-macam
methode dalam proses pembelajaran adalah:
a.
Methode ceramah
b.
Methode tanya jawab
c.
Methode diskusi
d.
Methode pemecahan masalah
(problem solving)
e.
Methode kisah
f.
Methode Perumpamaan
g.
Methode pemahaman dan
penalaran (al ma’rifat wa al nazhariyah)
h.
Methode perintah berbuat
baik dan saling menasihati
i.
Methode suri tauladan
j.
Methode hikmah dan
mau’izhah hasanah
k.
Methode peringatan dan pemberian
motivasi
l.
Methode praktik
m. Methode karyawisata
n.
Methode ampunan dan
bimbingan
o.
Methode kerja sama
p.
Methode tadrij
(pentahapan)[5]
- Hubungan Motivasi dengan Pengajaran dan Pembelajaran
Belajar adalah perubahan
tingkah laku yang mantap berkat latihan dan pengalaman yang menjadikan ciri
khas manusia dan membedakannya dengan binatang, ia adalah bagian dari hidup
manusia yang berlangsung seumur hidup kapan saja dan dimana saja.
Memotivasi
belajar menjadi hal penting dalam proses belajar, karena mendorong, menggerakkan
dan mengarahkan kegiatan belajar siswa. Proses motivasi mengacu pada
prinsip-prinsip belajar siswa, supaya mendapat perhatian pihak perencanaan
pengajaran dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar. Sehingga proses
pengajaran dan pembelajaran telah di tambah dengan motivasi.
Adapun cara
memotivasi peserta didik adalah :
- Kebermaknaan
Motivasi
melalui kandungan makna yang penting, namun bersifat personal. Caranya :
mengaitkan suatu pelajaran dengan pengalaman masa lampau untuk mendatangkan
minat serta nilai-nilai yang berarti.
- Modelling
Pembelajaran
yang disampaikan dengan praktek langsung dari guru, bukan hanya sekedar ceramah
secara lisan.
- Komunikasi terbuka
Pemberitahuan
konsep dan tujuan pelajaran yang akan dipelajari untuk dapat menyalurkan minat
peserta didik dengan lebih baik dan termotivasi.
- Prasyarat
Adalah
menggunakan pelajaran sederhana untuk mengamati pelajaran yang lebih kompleks
supaya tidak membingungka dan tidak menimbulkan frustasi, akan tetapi dapat
memotivasi peserta didik dalam belajar.
- Novelty
Adalah
pelajaran yang masih baru atau asing, melalui metode mengajar yang bervariasi,
menggunakan alat bantu atau menggunakan bahasa asing,
- Latihan/Praktek yang aktif dan bermanfaat
Methode
ini membuat peserta didik lebih aktif, karena materi tidak dalam bentuk
ceramah, melainkan diskusi/Tanya jawab yang bertujuan untuk menstimulus dan
mengusahakan respon terhadap materi yang disampaikan.
- Latihan Terbagi
Latihan
ini diadakan dalam kurun waktu yang pendek, seperti bulanan, tri wulan atau
tengah semester. sehingga peserta didik tidak dibebani materi yang sangat
banyak jika dibandingkan dengan latihan yang diadakan diakhir semester atau
akhir tahun saja.
- Kurangi secara Sistematik Paksaan Belajar
Paksaan
dalam belajar perlu diberikan di awal belajar peserta didik. Namun lambat laun
paksaan itu harus dihilangkan, supaya peserta didik tidak tergantung pada
paksaaan tersebut.
- Kondisi yang Menyenangkan
Kondisi
yang menyenangkan dapat memotivasi belajar siswa, seperti : memberikan tugas
yang menantang, memberitahukan hasil belajar dan memberikan hadiah atas
prestasi peserta didik.[6]
III.
Kesimpulan
- Motivasi adalah proses atau pendorong yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk bertindak sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
- Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan, sedangkan pengajaran berdasarkan pada mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif : (kognitif), perubahan sikap (afektif), keterampilan (psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan pekerjaan pengajar saja.
- Teori-teori pembelajaran tentang proses pemerolehan pola perilaku adalah :
a.
Teori pengondisian klasik
b.Teori
pengondisian operant
c.
Teori Pembelajaran sosial
4. Cara memotivasi peserta didik adalah :
a.
Kebermaknaan
b.
Modelling
c.
Komunikasi terbuka
d.
Prasyarat
e.
Novelty
f.
Latihan/Praktek yang aktif
dan bermanfaat
g.
Latihan Terbagi
h.
Kurangi secara Sistematik
Paksaan Belajar
i.
Kondisi yang Menyenangkan
IV.
Daftar
Pustaka
Hamalik, Oemar. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT. bumi Aksara, 2003.
Majid, Abdul. Perencanaan
Pembelajaran. Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 2008.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. remaja
Rosdakarya, 1998.
Stephen, Robbins P. Perilaku Organisasi
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Stephen,
Robbins P dan Judge, Timothy
A. Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat, 2008.
Carol,Wade dan Carol,
Tavris. Psikologi: Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2007.
[1]Robbins Stephen P. dan
Judge Timothy A. Perilaku Organisasi Buku 1 (Jakarta: Salemba Empat,
2008), 222-232.
[2] Ngalim
Purwanto,Psikologi Pendidikan ( Bandung
: PT. remaja Rosdakarya, 1998), 60-82.
[4] Robbins Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1 (Jakarta: Salemba
Empat, 2007), 69-79.
[5] Abdul Majid, Perencanaan
Pembelajaran (Bandung : PT. remaja Rosdakarya, 2008), 137-160.
[6] Oemar Hamalik,
Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta : PT. bumi
Aksara, 2003), 154-161.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar